MAKALAH WIRELESS DAN MOBILE COMPUTING


MAKALAH WIRELESS DAN MOBILE COMPUTING

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . …………………………… 2
BAB 1
PENDAHULUAN …………………………… 3
A. Latar Belakang …………………………… 3
B. Rumusan masalah …………………………… 3
C. Tujuan Penulisan …………………………… 3
BAB II
PEMBAHASAN …………………………… 4
1. Pengertian …………………………… 4
A. Teknologi GSM …………………………… 4
B. Teknologi CDMA …………………………… 5
2. Perbedaan GSM dan CDMA …………………………… 5
A. Jaringan GSM …………………………… 5
B. Jaringan CDMA …………………………… 8
BAB III
PENUTUP ……………………………14
A. Kesimpulan ……………………………14
B. Saran ……………………………14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………15









KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.Wr.wb
Puji Syukur saya panjatkan keghadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah dan Hinayah nya sehingga saya dapat menyelsaikan Makalah yang saya susun ini terselsaikan dengan baik.
Serta tidak lupa pula shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW selaku Rasul Allah yang telah mengantarkan kita dari zaman yang penuh dengan kebahilan menuju zaman yang penuh dengan ilmu.
Dan tidak lupa pula saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah mobile computing yang telah memberikan banyak materi kepada kami sehingga makalah yang saya susun terselsaikan
Serta terima kasih saya ucapka kepada teman – teman yang telah banyak membantu saya dalam penyusunan makalah saya ini
Di dalam makalah ini, saya akan mencoba untuk menyajikan tentang “ Jaringan GSM dan CDMA”.
Semoga apa yang disajikan oleh makalah ini dapat memberi pencerahan bagi kita semua, sehingga kita dapat memilih mana yang baik bagi kita


Wassalamualaikum war.wab
Taliwang, 12 mei 2012


Rifki Ali Abdul Hobir






BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat mulai merasakan manfaat kompetisi di sektor telekomunikasi dan persaingan teknologi serta persaingan bisnis antar-operator memberi alternatif pilihan yang menguntungkan. Dengan masuknya Telkomflexi yang berbasis teknologi CDMA (code division multiple access), maka sekarang masyarakat dapat menikmati layanan telepon seluler dengan tarif telepon tetap PSTN. Jadi telepon seluler bukan barang mewah lagi.
Dalam menangani persaingan ini, peranan dan konsistensi regulator benar diuji. Yaitu bagaimana kebijakan dan kebijaksanaan regulasi sektor telekomunikasi untuk mengutamakan kepentingan publik di atas kepentingan para pemain bisnis.
Permasalahan utama pemerintah selama ini adalah bagaimana mempercepat penambahan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Kepadatan telepon (teledensitas) sampai saat ini baru 3,7 persen, atau rata-rata tiga telepon di antara seratus penduduk. Tentunya angka ini akan lebih kecil lagi untuk di daerah-daerah pedesaan atau daerah terpencil yang bisa hanya mencapai 0,01 persen saja. Diperlukan terobosan-terobosan teknologi dan regulasi untuk mendongkrak angka teledensitas Indonesia yang sudah jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita.

B. Rumusan Masalah
Manakah yang anda pilih GSM atau CDMA ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka penulisan ini bertujuan ini untuk:
1. mendeskripsikan perkembangan teknologi CDMA dan GSM
2. menganalisis Perbedaan GSM da CDMA

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
A. Teknologi CDMA
Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.
CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses secara bersama ini, seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm.
CDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan pertama kali pada Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu memutuskan untuk mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun pada beberapa frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang lengkap.
Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi, termasuk pada Global Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi. Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk komunikasi seluler terrestrial.

B. Teknologi GSM
GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile communication khususnya handphone, atau dalam istilah bahasa inggris (Global System for Mobile Communication). Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.

2. Perbedaan GSM dan CDMA

A. GSM (Global System for Mobile)

GSM (Global System for Mobile) adalah standar eropa untuk komunikasi selular digital. GSM dideklarasikan pada tahun 1982 pada European Conference of Post and Telecommunication Administrations (CEPT). Lebih lanjut, sejarah GSM sebagai standar komunikasi digital disepakati dalam GSM MoU pada tahun 1987, dimana 18 negara sepakat untuk mengimplementasikan jaringan selular yang berbasis GSM. Pada tahun 1991 Jaringan GSM pertama kali muncul.

Aspek Keamanan yang disediakan GSM
GSM menawarkan 3 aspek keamanan yaitu :

Autentifikasi pengguna. Yaitu kemampuan telepon selular untuk membuktikan apakah yang melakukan akses adalah pengguna yang sah.
Kerahasiaan data dan sinyal. Yaitu proses mengenkripsi pesan dan data yang di transmisikan.
Kerahasiaan pengguna. Yaitu sewaktu jaringan butuh identitas pelanggan atau selama proses autentifikasi IMSI (International Mobile Subscribe Identity) yang unik tidak dalam bentuk plainteks (sudah terenkripsi).





Layanan sistem keamanan GSM
Berdasarkan ETSI 02.09, terdapat empat layanan dasar sistem keamanan GSM, yaitu alokasi TMSI, autentikasi, penyandian (enkripsi/dekripsi data), serta identifikasi ME dan modul SIM.

1. Alokasi TMSI

Identitas pelanggan dirahasiakan dengan tidak mengirimkan IMSI melalui interface radio jika dalam keadaan normal. IMSI dikirimkan hanya pada saat pertama kali pelanggan mengakses jaringan dan apabila jaringan kehilangan korelasi antara IMSI dengan TMSI (Temporary Mobile Subscriber Identity). TMSI adalah pengganti IMSI yang diberikan oleh VLR. TMSI bersifat sementara, berubah-ubah secara acak pada setiap location update, dan dikirimkan dalam keadaan terenkripsi oleh algoritma A5.

2. Autentikasi

Autentikasi identitas pelanggan bertujuan untuk mengetahui apakah pelanggan tersebut terdaftar dalam database jaringan atau tidak. Proses autentikasi ini diperlukan selama registrasi lokasi MS, location update dengan perubahan VLR, dan call setup

3. Penyandian data

Enkripsi data dengan algoritma A5 bisa dilakukan setelah proses autentikasi pelanggan, yakni setelah MS yang mengakses jaringan terbukti legal sebagai pelanggan GSM. Proses penyandian data yang terjadi di MS sama persis dengan yang terjadi di BTS. Karena menggunakan kunci yang sama maka sepasang codeword yang dihasilkan dari algoritma inipun juga sama. Proses enkripsi menggunakan
codeword untuk membentuk cipher text yang akan dikirimkan, sedangkan proses dekripsi menggunakan codeword untuk mendapatkan plain text kembali.

Mekanisme sistem keamanan GSM
Sistem keamanan GSM berdasar pada pertukaran data antara HLR ( Home Location Register) dengan kartu SIM pada MS (Mobile Station atau telepon selular). Data yang ditukarkan diatas yaitu Ki, yaitu kunci sepanjang 128 bit yang digunakan untuk membuat 32 bit response yang disebut SRES, sebagai jawaban dari adanya random challenge yang disebut RAND, yang dikirim MSC melalui BTS kepada MS. Selain Ki data yang ditukarkan yaitu Kc, yaitu kunci sepanjang 64 bit yang digunakan untuk mengenkripsi pesan selama di udara antara BTS dengan MS. RAND, SRES yang dibangkitkan berdasarkan adanya RAND dan Ki, serta Kc yang juga dibangkitkan berdasarkan Ki disebut triplet, yang triplet tersebut telah dijelaskan di bagian makalah sebelumnya dalam proses autentifikasi.
Proses autentifikasi dimulai dengan adanya MS sign on MSC (Mobile Service Switching Center) melalui BTS dengan mengirim identitas, kemudian MSC meminta triplet kepada HLR, lalu HLR memberi HLR kepada MSC. MSC mengirim RAND kepada MS, kemudian MS menghitung SRES dengan algoritma A3 menggunakan RAND yang diterima dan Ki yang terdapat pada SIM. Setelah itu MS mengirim SRES kepada MSC. MSC menerima SRES, lalu mencocokkan SRES dengan SRES dari triplet dari HLR ( HLR dapat menghitung SRES dari RAND yang HLR buat, karena HLR mengetahui semua Ki pada SIM).
Setelah proses autentifikasi selesai, MS membangkitkan kunci sesi, Kc, dengan algoritma A8 berdasarkan pada challenge dari MSC dan Ki. Begitu juga pada BTS yang berfungsi sebagai sarana komunikasi dengan BTS, menerima Kc dari MSC, sehingga proses komunikasi udara antara BTS dengan MS terenkripsi.
Setiap frame dienkripsi dengan keystream yang berbeda. Keystream ini di bangkitkan dengan algoritma A5. Algoritma A5 diinisialisasi dengan Kc dan jumlah frame yang akan dienkripsi.,
kemudian membangkitkan keystream yang berbeda untuk setiap frame. Ini berarti suatu panggilan dapat didekripsi jika penyerang mengetahui Kc dan jumlah dari frame. Kc yang sama digunakan selama MSC belum mengautentifikasi MS lagi.


B. Jaringan CDMA

CDMA (Code Division Multiple Acces) merupakan suatu menggunakan teknologi spread-spectrum untuk mengedarkan sinyal informasi yang melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz). Teknologi ini asalnya dibuat untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang unik, lebih baik daripada channel atau frekuensi RF. Jaringan CDMA menawarkan aspek keamanan jaringan dengan mengembangkan algoritma enkripsi. Untuk teknik enkripsi digunakan algoritma Rijndael yang aman dan sangat cepat, pada autentifikasi menggunakan prosedur Unique Challenge Procedure dimana base station membangkitkan nilai 24-bit value dan mentransmisikannya ke mobile station di Authentication Challenge Message. Teknologi CDMA membuat kesulitan terhadap kegiatan penyadapan, baik yang bersifat terus menerus maupun sesaat karena mengimplementasikan 42- bit PN (Pseudo-Random Noise) sekuens yang disebut dengan “Long Code”

Aspek Keamanan yang disediakan CDMA
CDMA menawarkan 3 aspek keamanan yaitu :

1. Autentifikasi
2. Proteksi
3.Anonimity

1. Autentifikasi

Autentifikasi merupakan proses dimana informasi dipertukarkan antara mobile station dan base station untuk mengkonfirmasikan identitas mobile station. Prosedur autentifikasi dibawa dari CDMA 2000. Base station memiliki Secret Shared Data (SSD) yang mana unik untuk setiap mobile station. Jika kedua-duanya yakni base station dan mobile station memiliki set SSD yang identik, prosedur autentifikasi diperkirakan dapat sukses. Prosedur autentifikasi signature (Auth_Signature) digunakan untuk menampilkan autentifikasi untuk mobile station tertentu. Parameter input berikut ini merupakan syarat dalam prosedur ini yakni:
• RAND_CHALLENGE
• ESN
• AUTH_DATA
• SSD_AUTH
• SAVE_REGISTERS
Autentifikasi ditampilkan menggunakan prosedur Unique Challenge Procedure. Dalam prosedur ini, base station membangkitkan nilai 24-bit value dan mentransmisikannya ke mobile station di Authentication Challenge Message.
Tergantung pada catatan pesan, mobile station melaksanakan prosedur Auth_Signature dan field AUTHU dibangkitkan, yang mana telah dikirim ke base station melalui Authentication Challenge Response Message. Base station juga melaksanakan prosedur Auth_Signature menggunakan nilai yang disimpan secara internal,dan output dibandingkan dengan nilai AUTHU pada PDU yang diterima. Jika autentifikasi gagal, maka akses selanjutnya melalui mobile station ditolak dan prosedur updating SSD dapat dilakukan.
Desain teknologi CDMA membuat kesulitan terhadap kegiatan penyadapan, baik yang bersifat terus menerus maupun sesaat. Hal yang unik dari sistim CDMA adalah 42-bit PN (Pseudo- Random Noise) sekuens yang disebut dengan “Long Code” ke perebutan suara dan data. Pada forward link (jaringan ke mobile), data diperebutkan pada rate 19.2 Kilo simbol per detik (Ksps) dan pada reverse link , data diperebutkan pada rate 1.2288 Mega chips per detik (Mcps).
Protokol jaringan keamanan CDMA berada pada 64-bit authentication key (A-Key) dan Electronic Serial Number (ESN) dari mobile. Angka acak yang disebut RANDSSD yang dibangkitkan pada HLR/AC, juga menjalankan peran dalam prosedur authentication. A-Key diprogram dalam mobile dan disimpan dalam Authentication Center (AC) jaringan. Sebagai tambahan pada authentication, yakni bahwa A-Key digunakan untuk membangkitkan sub-key untuk privacy suara dan message encryption.
CDMA menggunakan standarisasi algoritma CAVE (Cellular Authentication dan Voice Encryption ) untuk membangkitkan 128-bit sub- key yang disebut “Shared Secret Data” (SSD). AKey, ESN dan jaringan-supplied RANDSSD merupakan input ke CAVE yang membangkitkan SSD. SSD memiliki dua bagian: SSD_A (64 bit), untuk membuat authentication signatures dan SSD_B (64 bit), untuk membangkitkan kunci untuk encrypt pesan suara dan signal. SSD dapat di share dengan memberikan layanan untuk memungkinkan local authentication. SSD yang baru dapat digenerate ketika mobile kembali ke jaringan home atau roam ke sistem yang berbeda.
Jaringan CDMA, mobile menggunakan SSD_A dan broadcast RAND* sebagai input terhadap algoritma CAVE untuk membangkitkan 18-bit authentication signature (AUTH_SIGNATURE), dan mengirimkan ke base station. Signature ini uga kemudian digunakan oleh base station untuk memverifikasi legitimasi subscriber. Baik prosedur Global Challenge (dimana semua mobile merupakan challenged dengan jumlah random yang sama) dan Unique Challenge (dimana spesifik RAND digunakan untuk setiap permintaan mobile) dapat diperoleh operator untuk autentifikasi. Metode Global Challenge memungkinkan terjadi autentication dengan sangat cepat. Juga, baik mobile dan track jaringan Call History Count (6-bit counter). Hal ini memberikan jalan untuk mendeteksi terjadinya pengkloningan, sebagaimana operator mendapat sinyal jika ada gangguan.
A-Key dapat diprogram ulang, tapi mobile dan jaringan Authentication Centerharus diupdate. A- Key kemungkinan dapat diprogram oleh salah satu dari vendor berikut:
a) Pabrik
b) Dealer pada point penjualan
c) Subscriber via telepon
d)OTASP (over the air service provisioning).
Transaksi OTASP memanfaatkan 512-bit perjanjian algirtma Diffie -Hellman key, membuat aman secara fungsi. A-Key pada mobile dapat diubah melalui OTASP, memberikan cara yang mudah agar cepat memotong layanan (cut off service) untuk di kloning secara mobile atau membuat layanan baru untuk melegitimasi subscriber. Keamanan A-Key merupakan komponen terpenting dalam sistim CDMA.


2 Proteksi ( Voice, Signal, Data Privacy)

Mobile menggunakan SSD_B dan algoritma CAVE untuk membangkitkan Private Long Code Mask (diturunkan dari nilai intermediate yang disebut Voice Privacy Mask , yang mana menggunakan sistim legacy TDMA), Cellular Message Encryption Algorithm (CMEA) key (64 bits), dan Data Key (32 bits). Private Long Code Mask memanfaatkan mobile dan jaringan untuk mengubah karakteristik Long code. Modifikasi Long code ini digunakan untuk penyadapan, yang mana menambahkan extra level privacy melalui CDMA interface udara. Private Long Code Mask tidak mengenkripsi informasi, hal ini mudah memindahkan nilai yang telah dikenal dengan baik dalam mengencode sinyal CDMA dengan nilai private yang telah dikenal baik untuk mobile maupun jaringan. Hal ini sangat ekstrim sulit untuk menyadap percakapan tanpa tahu Private Long Code Mask. Sebagai tambahan, mobile dan jaringan menggunakan key CMEA dengan algoritma Enhanced CMEA (ECMEA) untuk mengenkripsi pesan sinyal dikirim melalui udara dan di dekripsi informasi yang diterima. Kunci data terpisah, dan algoritma enkripsi disebut ORYX, digunakan oleh mobile dan jaringan untuk mengenkripsi dan mendekripsi
lalu lintas data pada saluran CDMA. Desain semua telepon CDMA menggunakan kode PN (Pseudo-random Noise) yang unik untuk memperluas sinyal, yang mana hal ini membuat sinyal menjadi sulit untuk disadap.

3 Anonimity

Sistem CDMA mendukung penempatan Temporary Mobile Station Identifier (TMSI) ke dalam telepon, yang berguna untuk mewakili komunikasi ke dan dari suatu telepon selama transmisi udara. Fitur ini membuat kesulitan tambahan untuk menghubungkan antara transmisi telepon pengguna dengan telepon pengguna.

3. MANA YANG ANDA PILIH  ?
Menurut saya jaringan yang baik adalah jaringan yang bisa menjaga keamanan seorang client/ pengguna, jadi dari data yang saya dapat saya mengambil jaringan CDMA (Code Division Multiple Acces) karena Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.CDMA, menggunakan teknologi spread-spectrum untuk mengedarkan sinyal informasi yang melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz). Teknologi ini asalnya dibuat untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang unik, lebih baik daripada channel atau frekuensi RF .
Di Code Division Multiple Access (CDMA) sistem semua pengguna mengirimkan bandwidth yang sama
bersamaan.Sistem komunikasi berikut konsep ini adalah "sistem spektrum tersebar''. Dalam hal ini
teknik transmisi, spektrum frekuensi sinyal data tersebar menggunakan kode uncorrelated
dengan sinyal.Akibatnya hunian bandwidth jauh lebih tinggi daripada yang diperlukan.Kode-kode yang digunakan untuk
menyebarkan memiliki korelasi silang rendah nilai-nilai dan unik untuk setiap pengguna.Ini adalah alasan bahwa
penerima yang memiliki pengetahuan tentang kode yang dimaksud pemancar, mampu memilih
sinyal yang dikehendaki.
Sejumlah keuntungan adalah:
Kepadatan spektral daya yang rendah.Sebagai sinyal tersebar di frekuensi besar-band, Kekuatan
Kerapatan spektral menjadi sangat kecil, sehingga sistem komunikasi lain tidak menderita dari ini
jenis komunikasi.Namun tingkat Kebisingan Gaussian meningkat.
Gangguan operasi terbatas.Dalam semua situasi seluruh spektrum frekuensi yang digunakan.
Privasi karena diketahui kode acak.Kode yang diterapkan - pada dasarnya - tidak dikenal ke
bermusuhan pengguna.Ini berarti bahwa hampir tidak mungkin untuk mendeteksi pesan dari pengguna lainnya.
Menerapkan spread spectrum menyiratkan pengurangan jalur multi-efek.
Akses random kemungkinan.Pengguna dapat memulai transmisi mereka sewenang-wenang setiap waktu.
Anti-jam baik kinerja.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari data yang di atas jaringan GSM lebih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia di bandingkan CDMA penyebabnya jaringan CDMA belum tersebar ke seluruh wilayah Indonesia .
Apabila dilihat dari segi kualitas jaringan CDMA lebih Baik dari pada Jaringan GSM itu karena CDMA terlindungi karena CDMA menggunakan Code untuk setiap nomor / masaing – masing nomor dan CDMA lebih Murah dari pada GSM, dalam Kualitas datanya  CDMA lebih berkualita dan lebih cepat sedangkan GSM sering terjadi drop call.

B. Saran
Seiring berkembangnya system komunikasi pilihlah jaringan  seluler yang terbaik untuk kita .