MAKALAH
ZOOLOGI VERTEBRATA
Disusun Oleh:
Kelompok V
Anggota :1.Defi
Aprianti (BIO 101 013)
2.Jeni lestari (BIO 101 027)
3.Linda Sri wardani (BIO 101 028)
4.Nurdia Jayanti (BIO 101 032)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
PROGRAM STUDI
BIOLOGI
UNIVERSITAS CORDOVA INDONESIA
2012
KATA PENGANTAR
Bissmillahir
rohmanir rohim
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan hidayah Nyakita masih di berikan kesehatan, kesempatan
dan kekuatan. Sehingga penyusunan makalah tentang “HEWAN MAMALIA”dapat terselsaikan sebagai tugas mata kulyah “ZOOLOGI VERTEBRATA”
Salawat
serta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Besar SAW, di mana beliau di
utus oleh Allah sebagai pembawa risalah kebenaran, sehingga hari ini kita masih
merasakan manisnya iman dan islam. Semoga kita selalu di berikan untuk
mengikuti ajaran beliau. Amiin.
Penulis
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena
penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari khilaf. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan masukan, kritikan, dan saran yang sifatnya
membangun, demi penyusunan makalah kedepannya.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Taliwang,
2 Oktober 2012
Hormat Kami,
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Kata
pengantar
Daftar
isi
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang......................................................................................................
B.Rumusan masalah.................................................................................................
C.Tujuan...................................................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
A.Pengertian mamalia.............................................................................................
B.Klasifikasi hewan Mamalia.................................................................................
C.Ciri-ciri tubuh......................................................................................................
D.Struktur tubuh hewan mamalia.........................................................................
E.Sistem organ hewan mamalia.............................................................................
F.Cara hidup hewan
mamalia................................................................................
G.Habitat hewan mamalia.....................................................................................
H.Manfaat hewan mamalia....................................................................................
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan.........................................................................................................
B.Saran....................................................................................................................
C.Kolom penilaian..................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kingdom animalia memiliki beberapa tingkatan untuk
membagi hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada
kingdom animalia tersebut adalah mamalia. Pada umumnya , semua jenis mamalia
memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda
antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya
ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di
tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang
bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini
dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan
glandula ( kelenjar ) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai
susu. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan
memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun mamalia jantan tidak
menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua
mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini
tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina.
Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia
merupakan tingkatan tertinggi pada kerajaan hewan. Hal ini mengakibatkan segala
proses yang dilakukan oleh mamalia lebih tinggi daripada jenis animalia
lainnya. Mulai dari sistem pencernaan , pernafasan , peredaran darah ,
urogenital , hingga sistem syarafnya. Oleh karena itu perlulah kita mengetahui
tentang karakteristik, struktur tubuh, cara hidup, dan habitat dari class
mamalia beserta peranannya dalam kehidupan manusia guna menunjang pengetahuan
kita.
B.
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang class
mamalia sebagai tingkatan tertinggi dalam kingdom animalia dimulai dari
klasifikasi, ciri tubuh, struktur tubuh beserta system organ, cara hidup dan
habitat serta manfaatnya dalam kehidupan manusia.
C. Tujuan
Adapun
tujuan dari makalah ini ialah:
- Memberi
pengetahuan tentang klasifikasi dari class mamalia
- Mendeskripsikan
ciri beserta struktur tubuh mamalia secara umum.
- Memberi
pengetahuan tentang cara hidup dan habitat dari mamalia.
- Memberi
pemahaman tentang peranan mamalia dalam kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
mamalia
Binatang
menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan
oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah
panas". Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang
beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425
keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah
yang dipakai.
Secara filogenetik, yang disebut Mamalia
adalah semua turunan dari nenek moyang monotremata (seperti echidna) dan
mamalia therian (berplasenta dan berkantung atau marsupial).
Sebagian besar mamalia melahirkan
keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong ke dalam monotremata
yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies non-mamalia, seperti
pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya melahirkan bukan dianggap sebagai
ciri khusus mamalia.
Monotremata
tidak memilki puting susu, namun tetap memiliki kelenjar susu. Artinya,
monotremata memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kelas Mamalia. Perlu diketahui
bahwa taksonomi yang sering digunakan belakangan ini sering menekankan pada
kesamaan nenek moyang; diagnosa karakteristik sangat berguna dalam identifikasi
asal-usul suatu makhluk. Jika ada salah satu anggota Cetacea ternyata tidak
memiliki karakteristik mamalia, maka ia akan tetap dianggap sebagai mamalia
karena nenek moyangnya sama dengan mamalia lainnya.
B.
Klasifikasi Hewan Mamalia
Taksonomi mamalia dijelaskan sebagai berikut:
Kingdom
: Animalia
Sub-Kingdom
: Metazoa
Filum
: Chordata
Sub-Filum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Berdasarkan ukurannya, mamalia dibagi menjadi dua,
yakni mamalia besar dan mamalia kecil. International Biological Program
mendefinisikan mamalia besar sebagai jenis-jenis mamalia yang memiliki ukuran
berat badan dewasa > 5Kg, sedangkan mamalia kecil dengan ukuran berat
badan dewasa < 5Kg. Jenis-jenis mamalia besar, dicontohkan sebagai berikut:
rusa, harimau, dan kerbau air. Mamalia kecil, antara lain tikus, bajing,
dan kelelawar.
Dalam pemanfaatan waktu aktivitas, mamalia dibagi
menjadi mamalia diurnal dan mamalia nokturnal. Mamalia diurnal merupakan
jenis-jenis mamalia yang melakukan aktivitasnya pada pagi dan sore hari,
seperti orangutan, rusa, dan beberapa jenis bajing. Mamalia nokturnal merupakan
jenis-jenis mamalia yang melakukan aktivitasnya mulai menjelang malam hari
hingga menjelang pagi hari, seperti kelelawar, tenggalung malaya, serta musang.
Selain itu, terdapat juga jenis-jenis yang beraktivitas sepanjang hari seperti
babi hutan.
Berdasarkan habitatnya, mamalia dapat dibedakan
menjadi dua, yakni mamalia darat dan mamalia laut. Mamalia darat merupakan
mamalia yang sebagian besar aktivitasnya dilakukan di darat, sedangkan mamalia
laut melakukan aktivitasnya sebagian besar di laut. Contoh dari mamalia darat,
yakni monyet-ekor panjang, macan tutul, tikus, serta kuda. Mamalia laut, antara
lain pesut, dugong, dan paus.
Dalam pemanfaatan strata tegakan hutan, mamalia
diklasifikasikan menjadi dua, yakni mamalia arboreal dan mamalia terestrial.
Mamalia arboreal merupakan jenis-jenis mamalia yang banyak menghabiskan waktu
aktivitasnya pada strata yang tinggi, sedangkan mamalia terestrial merupakan
jenis-jenis mamalia yang menghabiskan waktu aktivitasnya pada lantai hutan atau
strata terbawah. Soerianegara dan Indrawan (2002) membagi strata tegakan dalam
ekologi hutan, adalah sebagai berikut: strata A (> 30m), strata B (20-30m),
strata C (4-20m), strata D (1-4m) dan strata E (0-1m). Jenis-jenis yang
merupakan mamalia arboreal, antara lain monyet, kelelawar, bajing, serta
beberapa jenis dari suku Felidae (Payne et al. 2000). Bagi jenis-jenis
mamalia terestrial, antara lain kijang, gajah, dan badak.
Pada bagian dibawah ini, akan coba dijelaskan sedikit
mengenai ordo-ordo dari kelas mamalia.
Evolusi mamalia yang paling awal belangsung
mulai beberapa jalur yang berbeda. Dari kelompok tersebut hanya tiga yang
sampai sekarang masih hidup, yaitu:
1. Monotremata, mamalia yang bertelur (sub kelas
Prototheria)
2. Marsupiala, mamalia berkanting (sub kelas
Metatheria)
3. Mamalia berplasenta (sub kelas Eutheria)
Masing-masing dibedakan dari cara mereka merawat anak
selama perkembangan embrio. Monotremata tetap bertelur seperti moyang
terapasidanya. Platipus paruh bebek dan pemakan semut berduri adalah
satu-satunya monotremata yang ada di bumi sekarang.
Pada marsupiala, anak bertahan untuk jangka waktu yang
pendek di dalam saluran reproduksi induk. Selama waktu yang pendek ini, makanan
diperoleh dari kuning telur yang tumbuh di dalam dinding uterus. Tetapi, anak
itu dilahirkan pada tahap perkembangan yang sangat awal. Anak itu kemudian
merayap kedalam kantung yang terdapat di perut induknya dan melekatkan diri
pada puting yang mengeluarkan air susu. Disini perkembangan diselesaikan.
Mamalia berplasenta mempertahankan anaknya didalam
uterus induk sampai berkembang baik. Kuning hanya sedikit di dalam telur,
tetapi membran ekstra embrionik itu membentuk tali pusar dan plasenta sehingga
anak yang sedang bertumbuh itu mendapat makanannya langsung dari induknya.
Mamalia di kelompokan kedalam banyak Ordo diantaranya
sebagai berikut :
1. Monotremata mamalia
berparuh dan bertelur, tidak memiliki putting susu, dan menyedot susu dari bulu
induknya, misalnya : platypus (Ornithorynchus anatinus)/ cungur
bebek, echidna
Genus
: Ornithorhynchus
Spesies
: Ornithorynchus anatinus
2. Marsupialia atau Diprotodontia mamalia
berkantung, perkembangan embrionik diselesaikan dalam kantung marsupial,
misalnya : kanguru (Marcropus sp)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Marsupialia
Ordo : Diprotodontia
Subordo : Macropodiformes
Famili : Macropodidae
Genus : Macropus sp
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Marsupialia
Ordo : Diprotodontia
Subordo : Macropodiformes
Famili : Macropodidae
Genus : Macropus sp
3. Artiodactyla mamalia yang
memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang genap pada masing-masing kaki,
herbivore, misalnya : domba peliharaan (Ovis aries), rusa
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Subfamili : Caprinae
Genus : Ovis
Spesies : Ovis aries
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Subfamili : Caprinae
Genus : Ovis
Spesies : Ovis aries
4. Carnivora mamalia
pemakan daging, memilki gigi tajam, runcing dan geraham untuk merobek, misalnya
: harimau (Panthera sp), anjing, musang
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Carnivora
Famili
: Panthera
Spesies : Panthera
sp
5. Cetacea mamalia
yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung dan
tidak ada tungkai belakang serta lapisan tebal lemak sebagai insulasi, misalnya
: ikan paus (Balaenoptera omurai), lumba-lumba
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Cetacea
Upaordo : Mysticeti
Famili : Balaenoptiidae
Genus : Balaenoptera
Spesies : Balaenoptera omurai
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Cetacea
Upaordo : Mysticeti
Famili : Balaenoptiidae
Genus : Balaenoptera
Spesies : Balaenoptera omurai
6. Chiroptera mamalia
yang memiliki kaki seperti sayap atau bersayap tangan dengan selaput di antara
ruas jari sampai ke belakang hingga tungkai depan bagian belakang,
misalnya : kelelawar (Pteropus vampeirus)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Chiroptera
Famili : Pteropidae
Genus : Pteropus
Species : Pteropus vampeirus
Kelas : Mamalia
Ordo : Chiroptera
Famili : Pteropidae
Genus : Pteropus
Species : Pteropus vampeirus
7. Edentata mamalia yang
memiliki geligi tereduksi atau tidak ada sama sekali, misalnya : Armadillo,
kukang
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Edentata
Famili : Dasypodidae
8. Insectivora atau Soricomorpha mamalia
pemakan serangga, misalnya : tikus cerurut(Crocidura mutina), landak
Genus
: Crocidura
Spesies : Crocidura
mutina
9. Lagomorpha mamalia
yang memiliki gigi seri mamalia yang mirip dengan ordo rodentia tetapi memiliki
empat gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki belakang lebih panjang
dibandingkan dengan kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari dan melompat,
misalnya : Kelinci (Lepuhnigri collis)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Lagomorpha
Famili
: Leporidae
Genus
: Lepuhnigri
Spesies : Lepuhnigri
collis
10.
Perissodactyla mamalia berkuku dan berjari kaki ganjil, herbivore,
misalnya : Kuda (Equus
Caballus, zebra, tapir
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Perissodactyla
Famili
: Equidae
Genus
: Equus
Spesies :
Equus caballus
11.
Primata mamalia dengan ibu jari berhadapan dan yang memiliki
anggota gerak yang panjang, mata yang menghadap kedepan, korteks serebral yang
berkembang baik, omnivore, misalnya : monyet (Macaca mulatta),
lemur, orang utan
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Primata
Famili
: Cercopithecidae
Genus
: Macaca
Spesies : Macaca
mulatta
12.
Proboscidea mamalia berotot dan badan panjang, misalnya : Gajah (Elephantidae
elephas)`
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Proboscidea
Famili
: Elephantidae
Genus : Elephantidae
Spesies : Elephantidae elephas
Genus : Elephantidae
Spesies : Elephantidae elephas
13.
Rodentia mamalia pengerat yang memiliki gigi seri seperti pahat
yang tumbuh terus-menerus, misalnya : berang-berang (Castor sp), tikus
mencit, kelinci
Kingdom : Hewan
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Rodentia
Famili
: Castoridae
Genus
: Castor
Spesies : Castor
sp
14.
Sirenia mamalia herbivora akuatik, memiliki tungkai mirip
sirip, dan tidak ada kaki belakang, misalnya : sapi laut/dugong (Dugong
dugong),
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Sirenia
Famili
: Dugongidae
Genus
: Dugong
Spesies : Dugong
dugong
15.
Herbivora mamalia pemakan tumbuhan, misalnya : sapi (Bos
taurus)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Suidae
Genus : Sus
Spesies : Sus scrofa
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Suidae
Genus : Sus
Spesies : Sus scrofa
17. Scandentia,
misalnya : tupai (Tupaia javanica)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Scandentia
Famili
: Tupaiidae
Genus
: Tupaia
Spesies : Tupaia javanica
Spesies : Tupaia javanica
18.
Polidota mamalia berbisik dan tidak bergigi, misalnya :
Tringgiling (Manis javanica)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Polidota
Famili : Manidae
Genus : Manis
Spesies : Manis javanica
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Polidota
Famili : Manidae
Genus : Manis
Spesies : Manis javanica
19.
Dermoptera mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada
kelelawar,misalnya Lemur (Cyanocephalus volans), Galeopithecus
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Dermoptera
Familia : Cyanocephalidae
Genus : Cyanocephalus
Spesies : Cyanocephalus volans
Phylum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Dermoptera
Familia : Cyanocephalidae
Genus : Cyanocephalus
Spesies : Cyanocephalus volans
C. Ciri-Ciri Tubuh Mammalia
Ciri-ciri umum:
- Tubuhnya
tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas
maupun dingin.
- Pada
betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik.
- Tetrapoda
dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina.
- Diagfragma
yang menventilasi paru-paru.
- Mempunyai
kantung amniotik.
- Tubuh
yang endoterm atau berdarah panas.
- Bernafas
melalui paru-paru.
- Mempunyai
cuping telinga.
- Gigi
umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi
premolar, dan gigi molar.
Ciri-ciri khusus:
- Beberapa
jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar
pipi.
- Memiliki
kantung pada mamalia marsupialia.
- Memiliki
alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan
sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau
alat gerak yang menyerupai sayap.
- Anggota
gerak depan dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang,
dan terbang.
- Pada
jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak.
- Pada
kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
D. Struktur Tubuh
Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup
rambut. Tiap betina mempunyai kelenjar mamae (air susu) yang tumbuh baik.
Anggota gerak depan pada mamalia dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali
lubang, berenang, dan terbang. Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau
tracak. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Gigi umumnya terbagi mnjadi empat tipe: gigi seri,
gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar. Dibandingkan dengan kondisi
vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak mamalia banyak yang tereduksi. Ada
dua kondil oksipital.
Vertebrae servikal biasanya ada tujuh buah. Dalam
sabuk tektoral tidak terdapat tulang korakoid, dan klavikula vestigial atau tidak
ada sama sekali. Ekor, jika ada, panjang dan dapat digerakkan.
Ada tiga buah osikel auditori yaitu malleus, inkuls,
dan stapes. Akhir organ pendengaran (koklea) berstruktur sangat kompleks dan
sedikit banyak bergelung. Pada telinga terdapat suatu auditori eksternal dan
pinna (telinga luar) pada tiap sisi lateral kepala.
Kranium dengan dua condylus occipitalis. Leher terdiri
dari tujuh ruas vertebrae. Hidung memanjang, lidah biasanya dapat digerakkan,
mata berkelopak, mempunyai empat kaki (pada cetacean dan sirenia tidak
mempunyai kaki belakang). Tiap kaki dengan lima jari (atau kurang) dan
bermacam-macam bentuknya beradaptasi untuk brjalan, lari, memanjat, menggali,
berenang atau terbang. Jari-jari dilengkapi cakar atau kuku atau teracak dari
zat tanduk dan sering dengan telapak yang berdaging.
Struktur tubuh pada mamalia contohnya pada kucing.
Kucing termasuk dalam ordo carnivora(hewan pemakan daging) biasanya memakan
mamalia yang kecil-kecil dan burung. Memiliki mata yang mengarah kedepan,
mempunyai indra yang tajam, dan berjalan dengan menggunakan telapak kakinya
tidak bersuara sehingga efektif dalam memburu mangsanya. Tubuhnya lentur dan
cakarnya tajam sehingga memungkinkan untuk menerkam dan menggenggam mangsanya
dengan mudah dan gigi penggunting yang tajam untuk memotong-motong daging.
Struktur
kerangka pada kucing
1.leher,terdiri dari 7 buah tulang (Vertebrae
cervicalis
2.bahu, tulang belikat (Scapulla)
3.tulang
punggung, 13 vertebrae thoracalis
4.tulang punggung, 7 vertebrae
lumbalis
5.tulang punggung, 3 tulang
vertebrae sacralis bergabung menjadi satu
6.tulang panggul (ischium)
7.tulang paha (femur)
8.fibula (tulang betis)
9.tibia (tulang betis)
10.pergelangan kaki (tarsus)
11.telapak kaki (meta tarsus)
12. jari (phalank)
13. tulang ekor, 18-23 tulang
vertebrae coccigea
14. tempurung lutut (patella)
15. tulang rusuk
16. telapak tangan (meta carpus)
17. Cakar
18. pergelangan tangan (carpus)
19. ulna (tulang tangan)
20. radius (tulang tangan)
21. humerus (tulang siku)
22. tulang dada (sternum)
23. rahang bawah (mandibula)
24.rahang atas (maxilla)
25 tulang kepala.
E. Sistem Organ Pada Mamalia
1. Sistem Saraf
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki
tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran
lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga
berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah,
setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior
dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama
dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum
dan medulla oblongata.
2. Sistem Respirasi
Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal
yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah
epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam
ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang
diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang
iga (dengan gerakan melengkung keluar).
3. Sistem Sirkulasi
Jantung berbilik empat pada mammalia mempunyai dua
atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda
(sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan
semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen
dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebgai hewan
endotermik, mammalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya
dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.
4. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan
organ pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah:
paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu
dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara dalam duodenum.
Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai
appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari. Sedangkan
organ pencernaannnya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum,
ileum, rectum, dan anus.
5. Sistem Ekskresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median
ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui
ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin
melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah,
tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki
saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan
saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
6. Sistem Reproduksi
Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal,
perkembangan embrio terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang
bervariasi tergantung pada jenis hewannya, seperti pada kelinci masa
kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara reproduksi dan perkembangan
fetusnya, beberapa mammalian memiliki tingkatan-tingkatan dari yang rendah
sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah, seperti Ordo Monotremata (platypus)
dan Ordo Marsupialia (opossum dan kangguru), platypus masih bertelur dan
mengerami telurnya.
Sedangkan pada kangguru yang telurnya sangat kecil itu
berkembang dalam uterus selama beberapa hari, larva yang kemudian menetas
segera keluar dari uterus dan masuk dalam kantong perut (marsupium) dan
menghisap air susu dari putting-putting induknya. Pada mamalia yang lebih
tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh
menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama. Sistem
sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi
dari tubuh induknya.
F. Cara Hidup
Pada umumnya mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan
kemudian menyusui anaknya sampai anaknya mandiri. Beberapa perkecualian,
misalnya : pada hewan paruh bebek (Platypus), bertelur, setelah menetas anaknya
baru disusui. Pada hewan berkantung (Marsupialia), contoh : kanguru, anaknya
lahir muda (amat prematur) kemudian merayap masuk, kantung induknya, mencari
putting susu, kemudian menyusui dalam kantung sampai mandiri.
Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut
merupakan hewan vivipar (kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki
alat kelamin luar, sehingga pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi
pembuahan internal, mamalia jantan mengawini mamalia betina dengan cara
memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin betina
(vagina). Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk
menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir
pada vagina.
Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak
dalam skrotum. Sperma yang dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens
yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal ureter juga bermuara saluran prostat
dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang merupakan
media tempat hidup sperma.
Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak
menuju uterus dan oviduk untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma
akan membentuk zigot yang selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot
akan berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan
perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan
oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari)
dan tali pusar
G. Habitat
Mamalia hidup pada berbagai tipe habitat, mulai dari
habitat teresterial sampai habitat akuatik, mamalia teresterial tersebar luas
mulai dari kutub sampai ke kawasan tropis (Wilson dkk., 1996). Mamalia
teresterial dapat menempati tipe habitat yang beraneka ragam, baik hutan maupun
bukan hutan seperti kawasan pertanian, perkebunan, gua dan padang rumput
(Alikodra, 1990). Kebanyakan jenis mamalia di Indonesia hidup di hutan
hujan dipterocarpacea, dengan agak lebih sedikit spesies di hutan rawa dan
hutan kerangas.
Banyak spesies
mampu bertahan hidup di habitat yang berubah-ubah, dan sering mudah terlihat di
hutan yang baru ditebang dan hutan sekunder bahkan perkebunan, dimana
vegetasinya lebih jarang (Payne dkk., 2000). Mamalia juga banyak menggunakan
lahan pertanian sebagai habitat, sehingga dapat menjadi hama pertanian karena
mencari makan di lahan pertanian dan berlindung di hutan-hutan sekitarnya
(Alikodra, 1990). Kawasan pinggiran hutan yang berbatasan dengan perkebunan
atau lahan pertanian penduduk sering mendukung berbagai spesies binatang dengan
kepadatan yang relatif lebih tinggi (Payne dkk., 2000).
Hewan vertebrata dari golongan mamalia yang hidup di
dalam air tetap bernapas dengan paru-paru. Hal itu tampak jelas pada cara
bernapasnya, misalnya paus. Setiap saat paus muncul ke permukaan air untuk menghirup
udara sebanyak-banyaknya sampai paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350
liter. Setelah itu, paus akan menyelam kembali ke dalam air. Dengan udara
sebanyak itu, paus mampu bertahan selama kira-kira setengah jam di dalam air.
Pada saat muncul kembali di permukaan air, hasil oksidasi biologi dihembuskan
melalui lubang hidung, seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini berupa
karbon dioksida yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan (kondensasi).
H. Manfaat
Setiap elemen kehidupan tentunya memiliki peranan yang
dapat memberikan kontribusi yang positif bagi lingkungannya. Mamalia memiliki
peranan yang penting dalam kelestarian . Mamalia sangat berperan dalam
kehidupan manusia karena dimanfaatkan untuk memenuhi banyak kebutuhan. Manusia
dapat memenuhi kebutuhan dengan memakan daging sapi, kambing, kerbau, unta atau
babi. Kulit sapi dan kambing merupakan bahan baku sandang, baik pakaian maupun
sepatu. Gajah dapat digunakan untuk mengangkut batang pohon atau balok kayu
yang besar. Anjing atau sipanse telah dijadikan bahan penelitian untuk
eksplorasi angkasa luar. Selain itu, beberapa jenis mamalia lainnya bermanfaat
pula untuk penelitian dibidang kesehatan (kedokteran). Kemampuan indra
penciuman anjing juga dimanfaatkan pihak kepolisian untuk menangani masalah
criminal misalnya pembunuhan atau perampokan.
Mamalia memiliki peranan yang penting dalam
kelestarian ekosistem hutan. Suyanto (2002) menjelaskan peranan mamalia, antara
lain sebagai penyubur tanah, penyerbuk bunga, pemencar biji, serta pengendali
hama secara biologi. Selain peranannya secara ekologis, mamalia juga memiliki
peranan dalam bidang kesehatan, ekonomi, serta estetika.
Makanan – sapi – kambing Minuman – susu sapi – susu
kuda Peliharaan – lepus Sp (kelinci) – canis familiaris (anjing) Hiasan – ikan
ditaruh di akuarium – Obat.
BAB III
A.KESIMPULAN
Vertebrata anggota kelas mamalia memiliki rambut,
suatu karakteristik penentu seperti bulu terbang pada burung. Sebagian besar
mamalia memiliki metabolism yang aktif dan merupakan hewan endoterm. System
pernapasan dan peredaran darah yang efisien (termasuk jantung beruang empat)
mendukung laju metabolism yang tinggi. Suatu lembaran otot yang disebut
diafragma membantu mengalirkan udara ke paru-paru. Rambut dan lapisan lemak di
bawah kulit membantu tubuh mempertahankan panas metabolic dalam tubuh. Kelenjar
mammae yang menghasilkan susu adalah cirri yang membedakan mamalia seperti
halnya juga rambut.
Sebagian besar mamalia dilahirkan dan bukan
ditetaskan. Fertilisasi terjadi secara internal, dan embrio berkembang dalam
uterus dari saluran reproduksi betina. Mamalia umumnya memiliki otak yang lebih
besar dibandingkan dengan vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama, dan
banyak spesiesnya mampu belajar.
Mamalia di kelompokan kedalam banyak
Ordo diantaranya adalah Monotremata, Marsupialia atau Diprotodontia,
Artiodactyla, Carnivora, Cetacea, Chiroptera, Edentata, Insectivora atau Soricomorpha,
Lagomorpha, Perissodactyla, Primata, Proboscidea, Rodentia, Sirenia, Herbivora,
Omnivora atau Artiodactyla,
Scandentia, Polidota, Dermoptera.
B.SARAN
Semogadengan makalah yang berjudul “Hewan Mamalia”
ini, pengetahuankita tentang “Hewan Mamlia” makin mantap dan jelas, meskipun
makalah ini jauhdari kata
sempurna.
Kamidari
penyusunmengucapkan terima kasih banyak apa bila dapatmembantu menyempurnakan makalah ini.
Semogadengan ini ilmu kita lebih barrokah dan bermanfaat
bagi kehidupansekarang ini, amin. . . .
C.KOLOM PENILAIAN
No.
|
NAMA
|
NIM
|
|
1.
|
Defi Aprianti
|
BIO 101 013
|
|
2.
|
Jeni Lestari
|
BIO 101 027
|
|
3.
|
Linda Sri Wardani
|
BIO 101 028
|
|
4.
|
Nurdia Jayanti
|
BIO 101 032
|
|
5.
|
|||
6.
|
|||
7.
|
|||
8.
|
|||
9.
|
|||
10.
|
|||
11.
|
|||
12.
|
|||
13.
|
|||
14.
|
|||
15.
|
|||
16.
|
|||
17.
|
|||
18.
|
|||
19.
|
|||
20.
|
|||
21.
|
|||
22.
|
|||
23.
|
|||
24.
|